Selasa, 15 April 2014

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK



METODE PEMECAHAN MASALAH ( PROBLEM SOLVING )  
DAN KREATIVITAS ANAK

Oleh : A. haytami

Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode pengajaran yang mendorong siswa untuk mencari dan memecahkan persoalan - persoalan. Adakalanya manusia memecahkan masalah secara instinktif ( naluriah ) maupun dengan kebiasaan, yang mana pemecahan tersebut biasanya dilakukan oleh binatang.
Pemecahan secara instinktif merupakan bentuk tingkah laku yang tidak dipelajari, seringkali berfaedah dalam situasi yang luarbiasa. Misalnya seseorang yang dalam keadaan terjepit karena bahaya yang datangnya tak disangka, maka secara spontan mungkin ia melompati pagar atau selokan dan berhasil, yang seandainya dalam keadaan biasa hal itu tak mungkin dilakukan.
Dalam situasi yang problematis, baik manusia maupun binatang, dapat menggunakan cara "coba - coba, salah", mencoba lagi ( trial and error ) untuk memecahkan masalahnya. Akan tetapi taraf problem solving pada manusia lebih tinggi karena manusia sanggup memecahkan masalah dengan rasio ( akal ), disamping memiliki bahasa. Oleh karena itu manusia dapat memperluas pemecahan masalahnya di luar situasi konkret.
Dalam menghadapi masalah yang lebih pelik, manusia dapat menggunakan cara ilmiah. Cara ilmiah untuk memecahkan masalah pada umumnya mengikuti langkah - langkah sebagai berikut : 
a. Memahami masalah
Masalah yang dihadapi harus dirumuskan, dibatasi dengan teliti. Bila tidak, usahanya akan sia - sia.
b. Mengumpulkan data
Kalau masalah sudah jelas, dapat dikumpulkan data / informasi / keterangan - keterangan yang diperlukan.
c. Merumuskan hipotesis
Jawaban sementara, yang mungkin memberi penyelesaian dan keterangan keterangan yang diperoleh, mungkin timbul suatu kemungkinan yang memberi harapan yang akan membawa pada pemecahan masalah.
d. Menilai hipotesis
Dengan jalan berpikir dapat diperkirakan akibat - akibat suatu hipotesis. Kalau ternyata bahwa hipotesis ini tidak akan memberi basil baik, maka dimulai lagi dengan langkah kedua.
e. Mengadakan eksperimen / menguji hipotesis
Bila suatu hipotesis memberi harapan baik, maka diuji melalui eksperimen. Kalau berhasil, berarti masalah ini dipecahkan. Tetapi kalau tidak berhasil, harus kembali lagi dari langkah - langkah kedua atau ketiga.
f. Menyimpulkan
Laporan tentang keseluruhan prosedur pernecahan masalah yang diakhiri dengan kesimpulan. Di sini kernungkinan dapat dicetuskan suatu prinsip atau hukum. Kesanggupan memecahkan masalah harus diajarkan kepada para siswa, sebab pemecahan masalah secara ilmiah ( scientific method ) berguna bagi mereka untuk memecahkan masalah yang sulit. Metode ini selain dapat digunakan untuk mernecahkan masalah dalam berbagai bidang studi, juga dapat digunakan untuk pemecahan yang berkaitan dengan kebutuhan siswa dalam kehidupan sehari - hari.
Kelebihan dan kelemahan :
Kelebihan : Mengajak siswa berpikir secara rasional,Siswa lebih aktif, Mengembangkan rasa
                    tanggung jawab
Kelemahan : Memakan waktu lama Kebulatan bahan kadang - kadang sukar dicapai

PENGEMBANGAN KREATIVITAS
A.    DEFINISI KREATIVITAS

Menurut James J. Galaghjer Kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan maupun produk baru atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya
Lebih lanjut Supriadi mengutarakan bahwa kretivitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada
Sedangkan menurut Clark Montakis mengatakan bahwa kretivitas merupakan pengalaman dalam mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan diri sendiri alam dan orang lain.
Adapun proses kreativitas hanya akan terjadi jika dibangkitkan melalui masalah yang memacu pada 5 macam perilaku kretif.
1.      Fluency (Kelancaran) yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan suatu masalah
2.      Flexibility (Keluwesan) yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah diluar kategori yang biasa.
3.      Originality (Keaslian), Yaitu kemampuan memberikan respon yang unik atau luar biasa
4.      Elaboration (Keterperincian) yaitu, kemampuan menyatakan pengarahan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan.
5.      Sensitivity (kepekaan) yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.
B.     CIRI KREATIVITAS
Bahwa ciri-ciri kretivitas dapat dikelompokan dalam 2 kategori Kognitif dan Non Kognitif, ciri kognitif diantaranya orisinalitas, Fleksiblitas,kelancaran dan elaborasi. Sedangkan ciri Nonkognitif diantaranya motivasi sikap dan kepribadian kreatif. Kedua cirri ini sama pentingnya kecerdasan yang tidak ditunjang dengan kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan apapun. Kraetivitas hanya dapat dilahirkan dari orang cerdas yang memiliki kondisi psikologi yang sehat. Kreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun variable emosi dan kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap lahirnya sebuah kreatif. Kecerdasan tanpa mental yang sehat sangat sulit sekali untuk dapat menghasilkan karya kreatif.(Yeni Rahmawati Mpd, Strategi Pengembangan Krativitas pada anak Jakarta, Kencana 2010 Hal.15)



  
C.    FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS
Empat hal yang dapat diperhitungkan dalam pengembangan kreativitas yaitu :
1.      Rangsangan Mental
Suatu karya kreatif dapat muncul jika anak mendapatkan rangsangan mental yang mendukung, dengan adanya dukungan mental anak akan merasa dihargai dan diterima keberadaannya sehingga ia akan berkarya dan memiliki keberanian untuk memperlihatkan kemampuannya. Sebaliknya, tanpa dukungan mental yang positif bagi anak maka kreativitas tidak akan terbentuk.
2.      Iklim dan Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan disekitar anak sangat berpengaruh besar dalam menumbuh kembangkan kretivitas, lingkungan yang sempit, pengap dan menjemukan akan terasa muram tidak bersemangat dalam mengumpulkan ide cemerlang. Krativitas dengan sendirinya akan mati dan tidak berkembang dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
Beberapa kondisi yang harus diciptakan untuk menumbuhkan jiwa kreatif sebagai berikut :
a.      Pencahayaan
Cahaya merupakan salah satu sumber energi kreatif  paling ampuh, bahkan cahaya matahari yang terang langsung memiliki kaitan biologis dengan tubuh dan fikiran.
b.      Sentuhan Warna
Warna memiliki aspek tertentu terhadap lingkungannya, dapat membuat kita merasa penuh energy semangat sementara warna yang lain punya efek menenangkan. Warnailah sebagian ruang kerja untuk mendapatkan perasaan yang anda inginkan, buatlah variasi warna sesuai dengan suasana hati sehingga dapat merangsang berbagai pikiran dan perasaan.
c.       Seni dalam lingkungan
Istilah seni dalam lingkungan berarti segala sesuatu didinding, rak dan semua permukaan sekitar ruangan meliputi apa saja seperti poster, hiasan dinding, foto bingkai, suasana lingkungan tidak harus sempurna atau abadi, namun ia dapat di ubah dan diganti bentuk atau posisinya karena “ Keanekaragaman adalah bumbu kehidupan”
d.      Bunyi dan Musik
Sebagian orang lebih senang bekerja dalam keheningan, walawpun ada pula orang yang suka bekerja dengan diiringi music, music dan bunyi mempunyai 2 fungsi :
1.      Jenis musilk tertentu dapat meningkatkan fungsi otak dan membantu kecepatan dalam belajar dan daya ingat
2.      Mempengaruhi penataan dan suasana hati
e.       Aroma
Bebauan atau aroma diketahui secara langsung merangsang bagian otak, yang bekereja atas emosi dan ingatan primitive, akibatnya satu jenis bau mampu mengeruk segunung emosi dan menggugah ingatan lama. 
f.       Sentuhan
Menurut beberapa kiat yang dapat mempertimbangkan beberapa unsur
1.      Gunakan sentuhan untuk menghadirkan kenyamanan fisik dan relaksasi
2.      Gunakan sentuhan untuk mencapai ketenangan
3.      Gunakan sentuhan dan gerak untuk mendapatkan rangsangan
g.      Cita Rasa
Santapan mempengaruhi suasana mental dan emosional, .enurut Judith Wurtman ada tiga prinsip penting dalam masalah gizi yang harus di ingat
1.      Karbohidrat menyebabkan kantuk, dan akan mengurangi energy kreatif
2.      Protein meningkatkan kesiagaan, sedangkan lemak menumpulkan ketajaman mental
3.      Pola makan terbaik adalah yang mementingkan buah-buahan segar dan sayuran hindari makanan yang diproses bahan sintesis, gula,tepung , kafein  dan alcohol.
3.      Peran Guru
Guru adalah tokoh bermakan dalam kehidupan anak, guru memegang peranan lebih dari sekedar mengajar, melainkan pendidik dalam arti yang sesungguhnya. Guru yang kreatif adalah guru yang secara kreatif mampu menggunakan berbagai macam pendekatan dalam proses kegiatan belajar dan membimbing siswanya.
Beberapa hal yang dapat mendukung peran guru dalam mengembangkan kreativitas siswa adalah sebagai berikut :
a.      Percaya Diri
Kepercayaan diri pada siswa dapat dtumbuhkan melalui sikap penerimaan dan menghargai perilaku anak.kepercayaan diri adalah suatu hal terpenting yang harus dimiliki oleh siswa, dan siswa akan merasa berani menampilkan karya alami mereka jika lingkungan terutama orang tua dan guru menghargainya.
b.      Berani Mencoba Hal yang baru
Untuk menumbuhkan kreativitas anak mereka perlu dihadapkan pada berbagai kegiatan baru yang bervariasi, kegiatan baru ini akan memperkaya ide dan wawasan anak tentang segala sesuatu.
c.       Memberikan Contoh
“Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Lari” pepatah yang tidak asing lagi bagi telinga kita, diakui atau tidak sosok seorang guru tetap merupakan figure dan teladan bagi murid-muridnya..guru yang baik tidak akan mengajar sesuatu hal yang tidak ia lakukan…begitu juga guru yang tidak kreatif tidak mungkin juga dapat melatih anak didiknya untuk menjadi kreatif.
d.      Menyadari keragaman karakteristik
Setiap anak adalah unik dan khas, ,masing-masing beda satu sama lain. Pemahaman dan kesadaran ini akan membantu guru menerima keragaman perilaku  dan karya mereka dengan tidak memaksakan kehendak.
e.       Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berekfresi dan bereksplorasi
Untuk mengembangkan kreativitas sebaiknya guru Memberikan kesempatan kesempatan kepada anak untuk berekpresi dan bereksplorasi kegiatan yang mereka inginkan. Dengan demikian guru perlu menyiapkan berbagai macam pendekatan, metode dan media pembelajaran yang akan membuat anak bebas berekpresi dan bereksplorasi.
f.       Positive thingking
Sikap penting seorang guru adalah positif thingking,banyak anak cerdas dan kreatif menjadi korban. Karena sikap guru dan lingkunganya negative thingking,anak yang aktif yang tidak bisa diam punya cara dan kehendak sendiri dalam mengerjakan tugas, tidak bisa langsung diberi cap sebagai anak nakal, guru harus memprioritaskan positif thingking-nya ketimbang asumsi negative thingking-nya. Dengan positif thingking guru dapat mengetahui hambatan yang tidak perlu dan menghindari masalah baru yang mungkin akan timbul.    
 
4.      Peran Orang Tua
Ada beberapa sikap orang tua yang dapat menunjang tumbuhnya kreativitas anak adalah sebagai berikut :
a.       Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkannya
b.      Member waktu kepada anak untuk berfikir, merenung dan berkhayal
c.       Membolehkan anak mengambil keputusan sendiri
d.      Mendorong anak untuk menjajaki dan mempertanyakan sesuatu hal
e.       Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba, lakukan dan apa yang dihasilkan
f.       Menunjang dan mendorong kegiatan anak
g.      Menjalin hubungan kerjasama (mitra) yang baik kepada anak
h.      Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak
i.        Mendorong kemandirian anak dalam bekerja

Adapun sikap orang tua yang tidak menunjang kreativitas anak  adalah :
a.       Mengatakan kepada anak bahwa ia akan di hokum jika melakukan kesalahan
b.      Tidak membolehkan anak marah kepada orang tua
c.       Tidak membolehkan anak mempertanyakan keputusan orang tua
d.      Tidak membolehkan anak bermain dengan anak yang dan keluarga yang beda pandangan
e.       Anak tidak boleh rebut
f.       Orang tua ketat mengawasi anak
g.      Orang tua memberikan pesan spesifik tentang penyelesaian tugas
h.      Orang tua kritis terhadap anak dan menolak gagasan anak.
i.        Orang tua tidak sabar terhadap anak
j.        Orang tua dan anak adu kekuasaan
k.      Orang tua menekan dan memaksa anak untuk menyelesaikan tugas
Demikianlah beberapa faktor potensial yang dapat mendukung dan menghambat berkembangnya kreatifitas anak. Dari faktot faktor tersebut seperti halnya rangsangan mental, kondisi lingkungan, peran guru dan peran orangtua seyogyanya mendapatkan perhatian dari para pendidik yang ingin mengembangkan kreativitas anak.
Dengan demikian dan memperhatikan faktor- factor tersebut diharapkan perkembangan kreativitas anak dapat meningkat sesuai porsi atau kemampuannya masing-masing. 
    

 ~0O0~ Wassalam ~0o0~



2 komentar: